Asa Enggan Berhenti

Rp. 65.000

Penulis : Iwan Wahyudi
ISBN : (masih dalam proses)
Cover : Soft Cover
Halaman : 105 Halaman
Berat : 160 gr
Ukuran : 14 x 21 cm

Buku ini ditulis sebagai media bagi Asnawi untuk mengajak para pemuda Indonesia lebih menghormati orangtuanya. Karena merekalah yang seharusnya manjadi tempat bagi mereka untuk berbagi berbagai hal penting yang mereka hadapi dalam kehidupannya. Perlakukan mereka dengan baik selagi mereka masih ada di sisi kita.

Buku ini diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi para pembaca, bahwa kita harus selalu berbaik sangka dengan apa yang terjadi pada kita, sepahit apapun kejadian itu. Dibalik bencana pasti ada hikmah besar yang menjadikan kita lebih dewasa dalam menjalani hidup, sehingga bisa melewatinya lebih baik dari sebelumnya.

Category:

Description

Bencana tsunami yang terjadi tahun 2005 telah membuatku hidup seorang Asnawi sebatang kara di tanah perantauan, Jakarta. Bencana ini telah memisahkannya dengan ibu, nenek-kakek dan dua orang adiknya yang hingga saat ini ia tidak mendapatkan informasi yang jelas tentang tentang mereka.

Bencana tsunami telah meluluh lantahkan bumi Aceh. Akibatnya tidak sedikit orang yang kehilangan semangat hidupnya pasca bencana, seiring dengan kehilangan anggota keluarga dan materi yang mereka alami. Banyak dari mereka yang akhirnya putus asa, menerima keadaan hidup apa adanya tanpa mau berusaha.

Bagi Asnawi hal itu juga bisa terjadi pada dirinya, mengingat apa yang mereka rasakan juga ia  alami. Ia merasakan bagaimana “terpisah secara paksa” dengan semua anggota keluarga karena sebuah bencana besar bernama tsunami. Ia juga telah kehilangan harta benda sebagaimana yang mereka alami. Tidak ada sisa sama sekali di bangunan rumahnya, semuanya rata dengan tanah. Kembali ke rumah baginya hanya menyisakan kenangan kesedihan bersamaan dengan hilangnya bangunan tempat kami dulu berteduh dari panas dan hujan.

Ada banyak alasan baginya untuk menyerah, pasrah menerima nasib. Tapi apakah ini yang diinginkan orangtua dan keluarganya jika mereka masih hidup? Apakah menjadi pemuda yang gampang menyerah yang mereka harapkan padanya ? Tentu saja tidak. Keluarganya tidak rela ia menjadi seperti itu. Karena itulah ia berusaha untuk terus melanjutkan apa yang menjadi cita-citanya. Melanjutkan pendidikan hingga jenjang tertinggi. Dengan cara inilah nanti ia bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak, sebagaimana pesan dan keinginan keluarganya saat masih hidup.

Profil Penulis

Iwan Wahyudi

Iwan Wahyudi memulai karir menulis sejak tahun 2010, tepatnya sejak pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta untuk merantau. Sempat menjadi editor di sebuah penerbit dan belajar khusus kepada penulis biografi senior selama 2 tahun adalah modal awal untuk lebih mendalami dunia penulisan.

Dengan pengalaman membantu penulisan buku klien (personal), selanjutnya ia mulai belajar untuk melayani jasa penulisan untuk perusahaan. Jadilah kini jasa penulisannya menyediakan layanan penulisan yang lengkap, karena menerima untuk penulisan buku umum, biografi dan konten perusahaan (company profile, annual report, CSR (Corporate Social Responsibility), sustainability report, majalah internal perusahaan dan buku sejarah perusahaan).

Kini ia sudah menulis beberapa buku personal dan belasan buku perusahaan. Untuk buku personal ia lebih memfokuskan dirinya untuk penulisan buku kisah hidup.

Selanjutnya saya juga akan menulis buku panduan menulis, dengan tujuan untuk memudahkan mereka yang ingin menapaki karir di dunia penulisan ini.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Asa Enggan Berhenti”

0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop